"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di
dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang
minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api,
cahaya di atas cahaya, Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia
kehendaki dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."(Al-Qur'an surat An Nur : 35)
Sekilas Tentang Listrik
Setiap benda terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil, yang disebut molekul.
Apabila molekul ini dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, sehingga bagian-bagian kecil ini disebut atom.
Tiap-tiap atom mempunyai satu inti yang disebut proton.
Proton mempunyai listrik yang bermuatan positif (+), dan dalam keadaan tidak bergerak(diam).
Proton ini dikelilingi oleh satu atau beberapa benda yang sangat kecil, dan benda ini disebut elektron.
Elektron ini mengandung muatan listrik negatif (-) dan berputar mengelilingi proton dengan kecepatan kira-kira 300.000km/detik.
Elektron berputar secara berkelompok-kelompok dalam beberapa lapisan, sedang elektron-elektron yang tidak ikut serta dalam satu kelompok terpaksa berputar sendiri pada lapisan terluar dari proton.
Elektron yang berada pada lapisan terluar ini disebut elektron bebas.
Elektron bebas ini cenderung dan mudah sekali untuk berpindah keatom lain yang berada disekitarnya, dimana selanjutnya elektron ini turut berputar mengelilingi proton dari atom yang bersangkutan.
Akibat dari perpindahan elektron bebas itu, meka terjadi kekosongan di dalam atom yang ditinggalkan dan diisi oleh elektron-elektron bebas yang berasal dari atom lain.
Apabila pergerakan dari elektron bebas ini teratur kesatu arah (disebut aliran elektron), maka timbul aliran listrik (muatan listrik).
Jadi arus listrik timbul karena adanya aliran elektron.
Arus
listrik diluar sumbernya mengalir dari kutub positif ke kutub negatif
dan di dalam sumbernya dari kutub negatif ke kutub positif.
Jadi aliran arus listrik adalah kebalikan dari arah aliran elektron.
Di abad modern ini, listrik sangatlah penting dalam kehidupan
sehari-hari. Begitu pentingnya hampir tidak ada teknologi tanpa
menggunakan listrik, dengan kata lain listrik sudah menjadi bagian
penting dalam kehidupan sehari-hari. Di Pusat Pembangkit Listrik, energi
primer (seperti minyak, batubara, gas, panas bumi dan lain-lain) di
ubah menjadi energi listrik, alat pengubah energi tersebut adalah
generator / alternator, generator mengubah energi mekanis (gerak)
menjadi energi listrik. Adanya perpindahan energi dalam suatu rangkaian
akan membangkitkan medan listrik (elektro magnetik) sehingga timbullah
apa yang disebut dengan arus listrik.
Listrik Dalam Al-Qur'an Surat An Nur ayat 35
Al-Qur'an bukan hanya berbicara tentang Ibadah, kehidupan ataupun
sejarah, ternyata Al-Qur'an juga berbicara tentang ilmu pengetahuan dan
teknologi (dalam hal ini listrik) seperti surat An Nur ayat 35, yang
artinya: "Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di
dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara..."
Analisa ayat: Apabila kita amati sebuah bola lampu
yang diletakkan di dinding dalam ruangan yang gelap, maka ketika lampu
dinyalakan akan memberikan cahaya/pelita ke seluruh ruangan, bola lampu
tersebut seperti sebuah lubang yang bercahaya dan cahayanya tidak tembus
ke ruangan lainnya.
Bola lampu ditutupi oleh kaca yang kedap udara yang berguna untuk
menimbulkan radiasi pada kumparan yang ada dalam kaca. Efek cahaya itu
akan semakin jelas terlihat apabila lampu tersebut ditempatkan semakin
tinggi, seperti sebuah bintang yang bercahaya. Menurut penulis ayat ini
menuliskan perumpamaan sebuah lampu.
Lanjutan ayat: "...yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang
banyak berkahnya (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur
dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir
menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya diatas cahaya,..."
Hal yang menarik bagi penulis adalah kalimat "...yang tumbuh
tidak
di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat..", apabila kita
memperhatikan arah mata angin, kalau bukan timur dan barat, bukankah ini
berarti utara dan selatan, sedangkan dalam teori kemagnetan utara dan
selatan adalah kutub magnet, magnet (elektromagnetik) berguna sebagai
pembangkit induksi listrik untuk menghasilkan energi listrik.
Dalam ayat ini kata pohon zaitun seumpama generator dan minyak
seumpama arus listrik dimana apabila arus dengan kutub yang berbeda
dihubungkan akan menimbulkan percikan ("...minyaknya hampir-hampir
menerangi walaupun tidak disentuh api...").
Menurut penulis, ayat ini jelas-jelas menulis tentang listrik dan
bola lampu, yang disampaikan melalui perumpamaan-perumpamaan, sesuai
dengan kelanjutan ayat tersebut "...Allah membimbing kepada Cahaya-Nya
siapa yang dia kehendaki dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan
bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Sumber:
www.waspada.co.id