Beberapa bahan padat diklasifikasikan sebagai isolator disebabkan
tahananyayang sangat besar terhadap aliran arus listrik, contohnya kayu,
kaca, plastic, dan gabus. Dalam instalasi listrik, isolator digunakan
sebagai tempat untuk memegang kawat berarus. Bahan-bahan yang bersifat isolator ialah bahan yang akan menghambat arus
listrik .Misalnya gelas,kaca,karet kayu,dll. Karena dalam bahan yang bersifat
isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan yang kuat dengan intinya
atau dengan kata lain pada bahan islotor tidak mempunyai elektron bebas
sehingga walau diberi tegangan listrik tidak akan membuat elektron-elektronnya
bergerak. Bahan
Isolasi terdiri dari Isolasi bentuk padat, isolasi bentuk cair dan isolasi
bentuk gas. Pada postingan kali ini kita akan mempelajari secara detail tentang isolator padat.
Isolator Bentuk Padat
1.
Bahan Tambang
Bahan tambang adalah bahan yang
berasal dan terdapat dari penggalian dalam tanah dalam bentuk bijih (seperti
besi, seng, bongkahan batu : pualam, batu tulis, dll.) yang harus diproses
dahulu untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki. Beberapa macam bahan tambang
tersebut antara lain :
1) Batu
pualam
yaitu batu kapur (CaCo3) Marmer atau disebut juga batu pualam merupakan batu gamping yang
mengalami proses malihan. Proses ini terjadi karena adanya tekanan dan
suhu yang sangat tinggi, sehingga tekstur batuan asal seperti tekstur
sedimen dan biologi menghilang dan membentuk tekstur batuan yang baru
(proses rekristalisasi). karna sifatnya yang tidak menghantarkan listrik batu ini cocok digunakan sebagai isolator.
2) Asbes
Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat
kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat
perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul
Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya
silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11. Serat asbes ada yang dapat dipintal dan ada yang tidak. Serat asbes yang dipintal dapat digunakan untuk isolator listrik. yaitu
bahan berserat, tidak kuat dan mudah putus, dan sebenarnya kuat baik digunakan
untuk isolator listrik.
3) Mika,
4) Mikanit,
yaitu Mika yang telah mendapat perubahan bentuk maupun susunan bahannya sesuai kebutuhan. Tujuan melapis mika dan terkadang dengan tambahan kain, kertas atau pita adalah untuk memperoleh tebal yang dikehendaki agar dapat mempertinggi daya sekat listrik, dan untuk menanbah kekuatan mekanis agar tidak retak jika digulung atau dilipat.
yaitu Mika yang telah mendapat perubahan bentuk maupun susunan bahannya sesuai kebutuhan. Tujuan melapis mika dan terkadang dengan tambahan kain, kertas atau pita adalah untuk memperoleh tebal yang dikehendaki agar dapat mempertinggi daya sekat listrik, dan untuk menanbah kekuatan mekanis agar tidak retak jika digulung atau dilipat.
5) Mikafolium,
yaitu sejenis mikanit dan sebagai bahan menggunakan mika yang ditaburkan di atas lapisan kertas tipis dengan perekat pernis dan bahan sintetis lain. Mikafolium mudah dibengkokan dengan cara pemanasan, dan bahan ini digunakan sebagai isolator untuk pembungkus kawat atau batang lilitan pada mesin-mesin listrik tegangan tinggi.
yaitu sejenis mikanit dan sebagai bahan menggunakan mika yang ditaburkan di atas lapisan kertas tipis dengan perekat pernis dan bahan sintetis lain. Mikafolium mudah dibengkokan dengan cara pemanasan, dan bahan ini digunakan sebagai isolator untuk pembungkus kawat atau batang lilitan pada mesin-mesin listrik tegangan tinggi.
6) Mikalek,
yaitu
dengan menggunakan gelas dan plastik sebagai bahan dasar, bubuk mika sebagai
pengisi dan ditambah perekat pernis kemudian dicetak. Pengepresan cetakan
membutuhkan suhu yang tinggi untuk dapat melunakan gelas, sehingga bahan ini
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
7) Batu
tulis,
yaitu merupakan bahan isolator dengan bentuk berlapis -lapis dan mudah dibelah-belah dengan pahat atau martil. Batu tulis ini tidak dapat digosok halus seperti pualam, mempunyai mekanis kuat sebagai isolator, tetapi kurang menarik dan dapat menyerap air. Walaupun lebih tahan terhadap asam dan panas tetapi bahan ini sudah jarang dipakai.
yaitu merupakan bahan isolator dengan bentuk berlapis -lapis dan mudah dibelah-belah dengan pahat atau martil. Batu tulis ini tidak dapat digosok halus seperti pualam, mempunyai mekanis kuat sebagai isolator, tetapi kurang menarik dan dapat menyerap air. Walaupun lebih tahan terhadap asam dan panas tetapi bahan ini sudah jarang dipakai.
8) Phlogopite,
yaitu batu ambar mika yang mengandung kalium, silikat magnesium aluminium yang berasal dari kanada dan madagaskar. Sedangkan Muscivite adalah mika putih yang mengandung kalium, silikat aluminium yang merupakan salah satu bahan isolator terbaik karena lebih kuat, lebih keras, lebih fleksibel daripada Phlogopite dan juga tahan terhadap asam dan zat alkali.
yaitu batu ambar mika yang mengandung kalium, silikat magnesium aluminium yang berasal dari kanada dan madagaskar. Sedangkan Muscivite adalah mika putih yang mengandung kalium, silikat aluminium yang merupakan salah satu bahan isolator terbaik karena lebih kuat, lebih keras, lebih fleksibel daripada Phlogopite dan juga tahan terhadap asam dan zat alkali.
2.
Bahan
Berserat
Bahan dasar yang dipergunakan untuk
bahan berserat berasal dari tiga macam, yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan
bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya bahan ini kurang baik sebagai bahan
isolator listrik karena sifatnya sangat menyerap cairan, sedangkan cairan itu
dapat merusak isolator yang menyebabkan daya sekatnya menurun. Tetapi karena
faktor-faktor lain seperti : bahan berlimpah sehingga murah harganya; daya
mekanisnya cukup kuat dan fleksibel; dan dengan disusun berlapis lapis dan
dicampur dengan zat-zat tertentu untuk meningkatkan daya sekat, daya mekanis
dan daya tahan panas, sehingga bahan berserat ini banyak dipakai sebagai
isolator listrik.
Beberapa
bahan yang termasuk bahan berserat, antara lain :
1) Benang
2) Tekstil
Dengan menenun benang menjadi
tekstil (pita dan kain dengan berbagai macam corak, ukuran dan kualitas)
maksudnya adalah untuk memperoleh isolator yang lebih baik, yaitu pertama lebih
kuat, dan kedua dalam beberapa hal mempermudah teknis pelaksanaan (membalut
lilitan isolator kawat). Selain tekstil dari kapas, ada juga dari serat
yumbuh-yumbuhan yang dikenal dengan nama lena (linnen). Bahan ini lebih kuat daripada kertas. Pada
tekstil ini ada yang terbuat dari bahan tiruan (sintetis), dimana bahan
ini digunakan dalam bidang kelistrikan sebagai isolator kawat-kawat lilitan
mesin listrik, pengikat, dan sebagainya. Karena sifat tekstil ini dapat
menyerap cairan, maka untuk memperbaiki daya sekatnya dilapisi atau dicelup ke
dalam cairan lak isolator.
4) Kertas
Bahan
dasar kertas adalah selulosa, dimana bahan ini adalah zat sel tumbuh-tumbuhan
yang terdapat antara kulit dan batangnya. Selulosa ini berserat, fleksibel,
lunak dan menyerap air, sedangkan bahan pembuat kertasnya diambil
dari kayu,
merang, rami, majun (sisa bahan tekstil), dan lain-lain. Kertas yang
terlalu
kering atau lembab, kekuatan isolatornya berkurang karena kertas sangat
menyerap cairan, sehingga untuk mengatasinya kertas dilapisi lak
isolator. Penggunaan kertas untuk isolator selain sebagai pembalut
lilitan kawat dan
kumparan, juga untuk isolator kabel dan kondensator kertas. Untuk
memenuhi
tebal yang diharapkan kertas dibuat berlapis -lapis.
4)
Prespan
Prespan
juga sebetulnya kertas, karena bahan dasarnya sama hanya berbeda sifatsifatnya
saja. Dibandingkan dengan kertas, prespan lebih padat sehingga kurang menyerap
air. Padat karena pembuatannya ditekan dengan tegangan tinggi sehingga lebih
keras dan lebih kuat, tetapi dapat dibengkokan dengan tidak retak-retak
sehingga baik sekali untuk isolator alur stator atau rotor mes in listrik, juga
pada transformator sebagai isolator lilitan dan kawatnya. Prespan ini di
pasaran berbentuk lembaran atau gulungan dengan ukuran tebal antara 0,1 sampai
5 mm, warnanya kekuning-kuningan, coklat muda atau abu. Karena daya menyerap
air masih ada, maka dalam pelaksanaannya selalu masih perlu dilapisi lak
isolator.
5) Kayu
Pada
tahun-tahun yang silam, kayu banyak digunakan sebagai isolator misalnya untuk
tiang listrik, karena terdapat dimana-mana dan harganya murah. Sekarang kayu
banyak terdesak oleh besi, beton, dan bahan sintetis. Kelebihan kayu adalah
kekuatan mekanisnya cukup tinggi tergantung dari macam dan kerasnya kayu,
tetapi kelemahannya adalah menyerap air, dapat rusak karena hama dan penyakit
serangga sehingga mudah rapuh. Supaya daya tahan lama, maka kayu harus
diawetkan lebih dahulu.
6) Fiber Pulkanisir
Proses pembuatan bahan ini sebelum
digulung pada silinder baja, kertas dilewatkan melalui larutan chlorida seng
(ZnCl2) yang panas. Tiap lapisan direkatkan dengan perekat sampai mencapai
tebal lapisan yang dikehendaki pada gulungan tersebut. Pembersihan kembali zat
chlorida seng dilakukan dengan air bersih, kemudian di pres menjadi lembaran,
papan, atau dibuat pipa dengan tebal antara 0,5 sampai 25 mm. Bahan ini kuat
sekali, tetapi menyerap air sehingga sebelumnya dilapis dahulu dengan parapin,
minyak transformator atau zat lain serupa.
7) Kain Pernis
Bahan kain yang telah dipernis
sering disebut dengan cambric. Kelebihan bahan ini adalah fleksibel,
kekuatan mekanisnya tinggi sedangkan lapisan pernisnya merupakan isolator
listrik yang baik. Sehingga daya isolator semacam ini sangat luas digunakan
pada pekerjaan mesin listrik, peralatan, serta kabel listrik selain dijadikan
pita dan pembalut. Macam isolator ini dapat digunakan untuk suhu sekitar 1000C,
dengan bahan sintetis seperti polyester dan polyamid. Kain pernisan dijual
dalam gulungan dengan lebar kira-kira 1 yard dan panjang antara 45 yard sampai
90 yard.
8) Pita
Isolator
Bahan ini banyak digunakan dalam
bidang instalasi listrik, yang merupakan pita isolator dengan campuran karet
dalam gulungan kecil antara 1 dan 5 cm lebar dan garis tengah luar
kira-kira 15 cm. Tebal pita kira-kira 0,25 mm. Sekarang banyak pita perekat
terbuat dari bahan sintetis kuat dan tidak menyerap air, tetapi tidak untuk
suhu yang tinggi.
3. Gelas
dan Keramik
1) Gelas
Gelar merupakan isolator yang baik
untuk arus listrik, tetapi kekuatan mekanisnya kecil dan sangat rapuh tidak
seperti bahan keramik. Pemakaian dalam teknik listrik antara lain untuk
pembuatan bola lampu pijar, termometer-kontak (untuk mengontrol suhu tertentu
suatu tenpat seperti tempat penetasan telur), dan lain-lain. Untuk hiasan
penerangan listrik banyak dipakai ornamen kaca yang dibuat dari kaca susu, kaca
kabur (matglas) dan kaca opal, yang dalam perdagangan terdapat bermacam-macam
bahan gelas seperti gelas kristal, gelas kali, gelas natron, dan gelas
flint. Bahan baku pembuatan gelas adalah kuarsa dan kapur yang dicairkan
bersama-sama dengan bahan lainnya. Paduan kuarsa dengan oksida timbel
menghasilkan gelas kristal, bahan baku ditambah dengan potas menghasilkan gelas
kali, dan penambahan soda menghasilkan gelas natron. Pengerjaan bahan baku di
atas biasanya dipanaskan sampai + 20000C, sehingga menjadi encer dan baru
dikerjakan.
2) Keramik
Keramik didapat dari bahan galian
dengan melalui proses pemanasan, kemudian dijadikan barang keramik, seperti
cangkir teko, dalam teknik listrik digunakan untuk isolator loceng dan mantal.
Keramik yang digunakan untuk keperluan teknik listrik harus mempunyai daya
sekat yang besar dan dapat menahan gaya mekanis yang besar seperti porselin dan
steatit. Bahan isolator dari porselin seperti: isolator lonceng, isolator mantel,
isolator cincin, isolator tegangan tinggi, sekering pipa porselin, dan
lain-lain. Sedangkan bahan isolator terbuat dari steatit, antara lain: sakelar,
kontak tusuk, manik-manik isolator kawat penghubung yang dapat melentur
(fleksibel) dan letaknya berdekatan dengan alat pemanas listrik, untuk
pembuatan bumbung penerus (tube), pena-kontak -baut, badan alat-alat pemanas
seperti kompor listrik, seterika, dan lain-lain.
4. Plastik
Plastik
merupakan paduan dari dua bahan yaitu bahan perekat (seperti damar atau resin)
dan bitumin dengan bahan pengisi serbuk batu, serbuk kayu dan katun. Menurut
paduannya, ada bermacam-macam bahan plastik, diantaranya bakelit. Ada
dua jenis plastik yang perlu kita ketahui, yaitu:
1)
Thermoplastik. Bahan
ini pada suhu 600C sudah menjadi lunak, dan pemanasan sampai mencair tidak
merubah struktur kimiawi
2)Thermosetting plastik. Bahan
ini setelah mengalami proses pencairan dan cicetak menjadi barang akan
mengalami perubahan struktur kimiawi, hingga tidak dapat lunak lagi walaupun
dipanaskan. Beberapa bahan pengisi paduan dalam pembuatan plastik selain yang
telah disebutkan di atas, antara lain : mika, alpha selulosa, kain kapas,
kertas, asbes, grafit, karbon, dan kanvas.
5. Karet,
Ebonit dan Bakelit
1) Karet
Karet
merupakan bahan penting untuk isolator dalam teknik listrik yang terbuat dari
getah bermacam-macam pohon karet, salah satu diantaranya : Hevea Braziliensis
yang menghasilkan karet terbanyak dengan kualitas tinggi. Proses penyampuran
karet kasar dengan belerang dan bahan tambahan lainnya dibeut vulkanisasi.
Untuk mendapatkan vulkanisasi yang baik dengan cara pemanasan uap, karena
tekanan uap dpat mencegah terjadinya pori dalam masa yang divulkanisir, sedang
pemanasannya dapat berjalan teratur. Bahan perekat untuk kulit, karet dan
sebagainya dapat dibuat dari karet kasar dicampur dengan bensin atau bensol.
Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan pita isolator (dibuat dari
bahan katun, dicelupkan dalam larutan karet kasar untuk memberi gaya perekat
pada pita tersebut. Pita isolator ini dapat dipakai untuk menyekat tempat
sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota, serta dalam industri mobil.
Dalam teknik listrik karet sebagai isolator hantaran listrik, sepatu kabel,
perkakas pemasangan instakasi kistrik,
2) Ebonit
3) Bakelit
Bakelit
adalah bahan paduan secara kimia bermacam -macam zat yang pertama dibuat oleh
perusahaan Bakelit Co., yang kemudian dibuat oleh perusahaan lain dengan nama
sendiri-sendiri, seperti perusahaan Philips dari Belanda dengan nama philite,
perusahaan Hasemeir dengan nama hajalite yang dikenal dengan nama bakelit.
6. Bahan
Dipadatkan
Bahan
isolator yang dipadatkan mula-mula cair kemudian dijadikan padat. Bahan ini
banyak dipakai sebagai pelapis, pengisi, pemadatan (inpregnasi) dan perekat
bahan isolator padat. Beberapa bahan yang dipadatkan antara lain: lilin dengan
parafin; damar (gondorukem, arpus); bitumin; bahan-bahan pelarut seperti:
kerosin (minyak tanah), gasolin, spiritus putih, bensin, methanol (methyl
alkohol), ethanol (ethyl alkohol), aceton, minyak terpentin, dll.; minyak
pengering (minyak biji lena dan minyak Tung); pernis (pernis minyak, pernis
hitam, lak selulosa, pernis bakelit, pernis sirlak, pernis gliptal); dan kompon
(kompon bitumin, kompon kuarsa, dan kompon kabel).
7. Bahan
Isolasi PVC
Polivinilklorida
atau PVC adalah hasil polimerisasi dari vinilklorida H2C = CHCl. Pada proses
polimerisasi, ikatan ganda yang melekat pada molekul vinilklorida diubah
menjadi ikatan tunggal. Ikatan yang bebas kemudian mengikat molekul-molekul
vinilklorida lain sehingga timbul molekul-molekul makro panjang, yaitu PVC :
Pada suhu kamar PVC ini keras dan rapuh,
dan supaya dapat digunakan sebagai bahan isolasi kabel, PVC harus dicampur
dengan bahan pelunak (plasticiser). Bahan lunak yang dicampur umumnya sebanyak
20 % hingga 40 % kadang-kadang bahkan lebih, dan hasil campuran ini disebut
kompon PVC. Untuk membedakan PVC yang belum dicampur dinamakan damar PVC (PVC
resin). Kompon PVC kabel ini harus digunakan bahan pelunak dengan sifat-sifat
listrik yang baik, tidak boleh menguap, dan tidak boleh menjalarkan nyala api.
Damar PVC sendiri walaupun dapat dibakar, tetapi akan padam sendiri apabila
sumber apinya disingkirkan. Berat jenis damar PVC sekitar 1,4 tergantung jenis
dan banyaknya bahan yang dicampurkan, sedangkan berat jenis kompon PVC berkisar
antara 1,25 – 1,55. Damar PVC memiliki ketahanan cukup baik terhadap sejumlah
besar bahan kimia lain, dan dengan menggunakan bahan pelunak yang tepat dapat
diciptakan kompon PVC yang tahan terhadap bahan kimia tertentu. Salah satu
kelemahan kompon PVC akibat digunakan bahan pelunak adalah ketahanan terhadap
tekanan, yaitu kalau ditekan cukup lama dan cukup kuat kompon PVC tidak dapat
pulih dan makin tinggi suhunya makin kurang ketahanan terhadap tekanan
tersebut. Umumnya kompon PVC hanya dapat digunakan sampai suhu 700 C terus
menerus. Tetapi dengan menggunakan bahan pelunak khusus dapat dibuah sampai
suhu lebih tinggi sampai 1050C.
8. Polietilen
atau PE
Polietilen atau PE adalah hasil polimerisasi dari etilen H2C = CH2, dengan sifat sifat listrik lebih baik dari pada yang dimiliki PVC. Hanya PE lebih mudah terbakar. Kalau PE dibakar, nyala apinya akan tetap menjalan, juga setelah sumber apinya disingkirkan. Karena itu PE hampir tidak digunakan untuk kabel-kabel arus kuat, kecuali XLPE (crosslinked polyethylene). Karena sifat PE yang baik pada frekuensi tinggi, maka banyak digunakan untuk kabelkabel telekomunikasi. Kelebihan PE dibanding PVC adalah tidak lebih mudah menyerap air, dan kalau digunakan di tempat yang lembab atau basah, tahanan isolasi PVC akan lebih menurun dibandingkan dengan PE.
Polietilen atau PE adalah hasil polimerisasi dari etilen H2C = CH2, dengan sifat sifat listrik lebih baik dari pada yang dimiliki PVC. Hanya PE lebih mudah terbakar. Kalau PE dibakar, nyala apinya akan tetap menjalan, juga setelah sumber apinya disingkirkan. Karena itu PE hampir tidak digunakan untuk kabel-kabel arus kuat, kecuali XLPE (crosslinked polyethylene). Karena sifat PE yang baik pada frekuensi tinggi, maka banyak digunakan untuk kabelkabel telekomunikasi. Kelebihan PE dibanding PVC adalah tidak lebih mudah menyerap air, dan kalau digunakan di tempat yang lembab atau basah, tahanan isolasi PVC akan lebih menurun dibandingkan dengan PE.
wow, kereen!!!
BalasHapuswow, kereen!!!
BalasHapus